Jumat, 10 Oktober 2014

TYPES OF TRANSLATION

According to Larson (1984: 15)

  Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
ð   Terjemahan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu form-based translation (terjemahan berdasarkan bentuk) dan meaning-based translation (terjemahan berdasarkan makna).
  Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
ð Terjemahan berdasarkan bentuk mencoba untuk mengikuti bentuk bahasa sumber dan jenis terjemahan ini dikenal sebagai literal translation.
  Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.
ð Terjemahan berdasarkan makna berupaya untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber ke dalam bentuk alamiah/asal bahasa penerima (pengguna bahasa). Jadi,terjemahan ini dinamakan dengan idiomatic translation.

According to Catford (1978: 21)

         Based on the extent, the types of translation are:
ð Berdasarkan arti luas, jenis terjemahan dibagi menjadi: 
1)         Full translation, it is a type of translation in which the entire text is reproduced by the TL text materials.
    ð Terjemahan penuh, jenis terjemahan di mana keseluruhan teks      bahasa sumber diterjemahkan kembli ke bahasa target.

2)  Partial translation, there are only some parts of the SL text   to be translated into the TL text.
  ð Terjemahan parsial, hanyalah penerjemahan separo teks dari bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.
  •  In terms of level, the types of translation are:
           ð Berdasarkan tingkatannya, jenis terjemahan meliputi:
1)  Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
      ð Terjemahan total, yaitu semua tingkatan teks dari bahasa sumber dirubah ke dalam bahasa sasaran.
2) Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL material at only one level; whether at the phonological level, graphological level,or at the level of grammar and lexis.
   ð Terjemahan restricted (terjemahan terbatas), yaitu terjemahan yang hanya menerjemahkan satu tingkatan level saja dari bahasa sumber ke padanan bahasa sasaran, bisa berupa pada tingkatan phonology, tingkatan graphological, atau pada tingkatan grammar dan lexis (kosa kata).

  • ·        In terms of rank, translation is divided into:
             ð Berdasarkan kedudukannya, terjemahan dibagi menjadi:
1) Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-   for-word equivalence, morpheme-for- morpheme equivalence, etc.
   ð Terjemahan rank-bound, penerjemahan ini berarti bahwa pemilihan dari padanan teks bahasa target terbatasi hanya pada satu kedudukan saja, seperti padanan kata per kata, padanan morfem ke morfem, dan lain sebagainya.
2) Unbounded translation, it can move freely up and down the rank-scale.
      ð Terjemahan unbounded, penerjemahan jenis ini dapat bergerak secara bebas baik dari skala kedudukan atas dan skala kedudukan bawah.

According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)

         Based on the purposes of translation:
ð Berdasarkan tujuan dari terjemahan:

1)        Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language version. Example: the translation of the information about repairing a machine.
     ð Terjemahan pragmatik: Terjemahan ini merujuk pada penerjemahan pesan dengan melibatkan keakuratan informasi yang diungkapkan dalam bentuk bahasa sumber dan tidak meliputi aspek lain dari versi bahasa aslinya. Contoh: terjemahan mengenai informasi memperbaiki mesin.

2)       Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the effect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.
    ð Terjemahan aestetik-puitis: Terjemahan ini merujuk pada penerjemahan di mana seorang penerjemah mempertimbangkan unsur efek, emosi, dan perasaan dari versi teks aslinya berdasarkan bentuk aestetis yang digunakan oleh pengarang yang meliputi keseluruhan informasi dalam pesan.
Contoh: terjemahan sonnet, sajak, heroic couplet, drama, dan novel.

3)        Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.
          ð Terjemahan etnografik: tujuan terjemahan ini adalah untuk menjelaskan secara rinci konteks budaya dari versi bahasa sumber dan bahasa sasaran. Penerjemah harus peka terhadap cara kata disusun dan harus tahu bagaimana kata-kata tersebut sesuai dengan budaya. Contoh: penggunaan kata “yes” dengan “yeah” di Amerika.

4)       Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.
         ð Terjemahan linguistik: mengacu pada padanan makna dari komponen morfem bahasa sumber dan bentuk grammatikalnya. Contoh: bahasa dalam pemograman komputer dan terjemahan mesin.

According to Jacobson in Leonardi (2000)
1)  Intralingual translation (monolingual translation)
ð Terjemahan Intralingual (terjemahan satu bahasa)
2)   Interlingual translation (bilingual or multilingual translation)
ð Terjemahan Interlingual (terjemahan dua bahasa atau multibahasa)
3)   Intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal sign)
ð Terjemahan Intersemiotik ( bentuk lisan ke bentuk tulisan)

   Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual).
   ð Terjemahan intralingual merujuk pada sebuah terjemahan dimana bentuk verbal (lisan) diungkapkan melalui bentuk makna lain dalam satu bahasa. Terjemahan ini dapat  terjadi didalam bahasa yang sama (satu bahasa).
  •  Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual. 
  •  ðTerjemahan interlingual adalah terjemahan yang mengacu pada  perbedaan bahasa baik itu dwibahasa atau multibahasa.
  • · Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.
ð Terjemahan intersemiotik mengacu pada sebuah pengungkapan bentuk verbal (lisan) melalui bentuk makna lain dari sistem bentuk non-verbal (tulisan).

Reference:http://transvanilla.blogspot.com/2010/04/kinds-of-translation.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar